Tak Pernah Percaya lagi dengan CINTA..


Cinta???..hah
gw ga pernah akan percaya lagi sama yg namanya CINTA.

......LOVE IS BULLSHIT......

KArier Hebat Pak SBY...!!!!




Sejak Lulus dari Akademi Militer (Akmil) hingga saat ini. Banyak torehan kesuksesan dan keberhasilan karir beliau. Hebatnya lagi, tidak ada satupun catatan keburukan atau bahkan kegagalan dalam hal menjalankan amanah yang diemban beliau. LUAR BIASA !!!

Berikut ini perjalanan karir beliau :
- Lulusan terbaik Akabri
- Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
- Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
- Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
- Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
- Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
- Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
- Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
- Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
- Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
- Dosen Seskoad (1989-1992)
- Korspri Pangab (1993)
- Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
- Asops Kodam Jaya (1994-1995)
- Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
- Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
- Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
- Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
- Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
- Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
- Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
- Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid)
- Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri) mengundurkan diri 11 Maret 2004
- Presiden Republik Indonesia (2004-Sedang Menjabat)

sekarang menjadi Calon Presiden RI (2009-2014). LANJUTKAN pak SBY!!!

Sisi Lain Pak Boediono yang Saya Kenal..


Oleh Faisal Basri *

Saya pertama kali mengenal Pak Boed pada akhir 1970-an lewat buku-bukunya yang enak dibaca, ringkas, dan padat. Pada akhir 1970-an. Kalau tak salah, judul-judul bukunya selalu diawali dengan kata ”sinopsis”, ada Sinopsis Makroekonomi, Sinopsis Mikroekonomi, Sinopsis Ekonomi Moneter, dan Sinopsis Ekonomi Internasional. Kita mendapatkan saripati ilmu ekonomi dari buku-bukunya yang mudah dicerna.

Pada suatu kesempatan, Pak Boed mengutarakan pada saya niatnya untuk merevisi buku-bukunya itu. Mungkin ia berniat untuk menulis lebih serius sehingga bisa menghasilkan buku teks yang lebih utuh. Kala itu saya menangkap keinginan kuat Pak Boed untuk kembali ke kampus dan menyisihkan waktu lebih banyak menulis buku. Karena itu, ia tak lagi berminat untuk kembali masuk ke pemerintahan setelah masa tugasnya selesai sebagai Menteri Keuangan di bawah pemerintahan Ibu Megawati.

Pak Boed dan Pak Djatun (Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Menko Perekonomian) bekerja keras memulihkan stabilitas ekonomi yang “gonjang-ganjing” di bawah pemerintahan Gus Dur. Hasilnya cukup mengesankan. Pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan terus-menerus.

Di tengah ingar bingar masa kampanye seperti dewasa ini, Ibu Mega ditinggalkan oleh wapresnya, dua menko, dan seorang menteri (Agum Gumelar). Ternyata perekonomian tak mengalami gangguan berarti. Kedua ekonom senior ini bekerja keras mengawal perekonomian. Hasilnya cukup menakjubkan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan keempat 2004 mencapai 6,65 persen, tertinggi sejak krisis hingga sekarang.

Selama dua tahun pertama pemerintahan SBY-JK, perekonomian Indonesia mengalami kemunduran. Tatkala muncul gelagat Pak SBY hendak merombak kabinet, sejumlah kawan mengajak Pak Boed bertemu. Niat para kolega ini adalah membujuk Pak Boed agar mau kembali masuk ke pemerintahan seandainya Pak SBY memintanya. Agar lebih afdol, kolega-kolega saya ini juga mengajak Ibu Boed. Mungkin di benak mereka, Ibu bisa turut luluh dengan pengharapan mereka.

Akhirnya, Pak Boed menduduki jabatan Menko Perekonomian. Mungkin sahabat-sahabat saya itu masih terngiang-ngiang sinyal penolakan Pak Boed dengan selalu mengatakan bahwa ia sudah cukup tua dan sekarang giliran yang muda-muda untuk tampil. Memang, Pak Boed selalu memilih ekonom muda untuk mendampinginya: Mas Anggito, Bung Ikhsan, Bung Chatib Basri, Mas Bambang Susantono, dan banyak lagi. Semua mereka lebih atau jauh lebih muda dari saya.

Interaksi langsung terjadi ketika Pak Boed menjadi salah seorang anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN). Saya ketika itu anggota Tim Asistensi Ekonomi Presiden (anggota lainnya adalah Pak Widjojo Nitisastro, Pak Alim Markus, dan Ibu Sri Mulyani Indrawati). Ibu Sri Mulyani memiliki jabatan rangkap (jadi bukan sekarang saja), selain sebagai anggota Tim Asistensi juga menjadi sekretaris DEN. Pak Boed tak pernah mau menonjolkan diri walau ia sempat jadi menteri pada masa transisi.

Sikap rendah hati itulah yang paling membekas pada saya. Lebih banyak mendengar ketimbang bicara. Kalau ditanya yang “nyerempet-nyerempet,” jawabannya cuma dengan tersenyum. Saya tak pernah dengar Pak Boed menjelek-jelekkan orang lain, bahkan sekadar mengkritik sekalipun.

Tak berarti bahwa Pak Boed tidak tegas. Seorang sahabat yang membantunya di Kantor Menko Perekonomian bercerita pada saya ketegasan Pak Boed ketika hendak memutuskan nasib proyek monorel di Jakarta yang sampai sekarang terkatung-katung.

Suatu waktu menjelang Lebaran, Pak Boed dan sejumlah staf serta, kalau tak salah, Menteri Keuangan dipanggil Wapres. Sebelum meluncur bertemu Wapres, Pak Boed wanti-wanti kepada seluruh stafnya agar kukuh pada pendirian berdasarkan hasil kajian yang telah mereka buat.

Pak Boed sempat bertanya kepada jajarannya, kira-kira begini: “Tak ada yang konflik kepentingan, kan? Ayo kita jalan, Bismillah… Keesokan harinya, saya membaca di media massa bahwa sekeluarnya dari ruang pertemuan dengan Wapres, semua mereka berwajah “cemberut” tanpa komentar satu kata pun kepada wartawan.

Adalah Pak Boed pula yang memulai tradisi tak memberikan “amplop” kalau berurusan dengan DPR. Tentang ini, saya dengar sendiri perintahnya kepada Mas Anggito.

Ada dua lagi, setidaknya, pengalaman langsung saya berjumpa dengan Pak Boed. Pertama, satu pesawat dari Jakarta ke Yogyakarta tatkala Pak Boed masih Menteri Keuangan. Berbeda dengan pejabat pada umumnya, Pak Boed dijemput oleh Ibu. Dari kejauhan saya melihat Ibu menyetir sendiri mobil tua mereka.

Kedua, saya dan istri sekali waktu bertemu Pak Boed dan Ibu di supermarket dekat kediaman kami. Dengan santai, Pak Boed mendorong keranjang belanja. Rasanya, hampir semua orang di sana tak sadar bahwa si pendorong keranjang itu adalah seorang Menko.

Banyak lagi cerita lain yang saya dapatkan dari berbagai kalangan. Kemarin di Bandara Soekarno-Hatta setidaknya dua orang (pramugara dan staf ruang tunggu) bercerita pada saya pengalaman mengesankan mereka ketika bertemu Pak Boed. Seperti kebanyakan yang lain, kesan paling mendalam keduanya adalah sikap rendah hati dan kesederhanaannya.

Dua hari lalu saya dapat cerita lain dari pensiunan pejabat tinggi BI. Ia mengalami sendiri bagaimana Pak Boed memangkas berbagai fasilitas yang memang terkesan serba “wah.” Dengan tak banyak cingcong, ia mencoret banyak item di senarai fasilitas. Kalau tak salah, Pak Boed juga menolak mobil dinas baru BI sesuai standar yang berlaku sebelumnya. Entah apa yang terjadi, jangan-jangan mobil para deputi dan deputi senior lebih mewah dari mobil dinas gubernur.

Kalau mau tahu rumah pribadi Pak Boed di Jakarta, datang saja ke kawasan Mampang Prapatan, dekat Hotel Citra II. Kebetulan kantor kami, Pergerakan Indonesia, persis berbelakangan dengan rumah Pak Boed. Rumah itu tergolong sederhana. Bung Ikhsan pernah bercerita pada saya, ia menyaksikan sendiri kursi di rumah itu sudah banyak yang bolong dan lusuh.

Bagaimana sosok seperti itu dituduh sebagai antek-antek IMF, simbol Neoliberalisme yang bakal merugikan bangsa, dan segala tuduhan miring lainnya? Lain kesempatan kita bahas tentang sikap dan falsafah ekonomi Pak Boed. Kali ini saya hanya sanggup bercerita sisi lain dari sosok Pak Boed yang kian terasa langka di negeri ini.

Maju terus Pak Boed. Doa kami senantiasa menyertai kiprah Pak Boed ke depan, bagi kemajuan Bangsa.

***

Tulisan ini ditayangkan dalam blog pribadi Faisal Basri di Kompasiana

Alat Ukur Termokopel

Pengertian
Pada dunia elektronika, termokopel adalah sebuah transduser sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik (voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C. Bentuk dari termokopel sangat halus dan dapat beroperasi dengan rentang suhu yang sangat besar. Sebuah termokopel terdiri dari dua buah kawat yang kedua ujungnya disambung sehingga menghasilkan suatu open-circuit voltage sebagai fungsi dari suhu, diketahui sebagai tegangan termolistrik atau disebut dengan seebeck voltage, yang ditemukan oleh Thomas Seebeck pada 1921.
Prinsip Operasi
Pada tahun 1821, seorang fisikawan Estonia bernama Thomas Johann Seebeck menemukan bahwa sebuah konduktor (semacam logam) yang diberi perbedaan panas secara gradien akan menghasilkan tegangan listrik. Hal ini disebut sebagai efek termoelektrik. Pada termometer termokopel, ukuran termimetriknya adalah nilai beda potensial . Pada saat termokopel disentuhkan pada suatu benda, termokopel tersebut akan menghasilkan beda potensial yang nilainya sebanding dengan suhu benda tersebut. Untuk mengukur perubahan panas ini gabungan dua macam konduktor sekaligus sering dipakai pada ujung benda panas yang diukur. Konduktor tambahan ini kemudian akan mengalami gradiasi suhu, dan mengalami perubahan tegangan secara berkebalikan dengan perbedaan temperatur benda. Menggunakan logam yang berbeda untuk melengkapi sirkuit akan menghasilkan tegangan yang berbeda, meninggalkan perbedaan kecil tegangan memungkinkan kita melakukan pengukuran, yang bertambah sesuai temperatur. Perbedaan ini umumnya berkisar antara 1 hingga 70 microvolt tiap derajad celcius untuk kisaran yang dihasilkan kombinasi logam modern. Beberapa kombinasi menjadi populer sebagai standar industri, dilihat dari biaya, ketersediaanya, kemudahan, titik lebur, kemampuan kimia, stabilitas, dan hasil. Sangat penting diingat bahwa termokopel mengukur perbedaan temperatur di antara 2 titik, bukan temperatur absolut.
Pada banyak aplikasi, salah satu sambungan (sambungan yang dingin) dijaga sebagai temperatur referensi, sedang yang lain dihubungkan pada objek pengukuran. contoh, pada gambar di atas, hubungan dingin akan ditempatkan pada tembaga pada papan sirkuit. Sensor suhu yang lain akan mengukur suhu pada titik ini, sehingga suhu pada ujung benda yang diperiksa dapat dihitung. Termokopel dapat dihubungkan secara seri satu sama lain untuk membuat termopile, dimana tiap sambungan yang panas diarahkan ke suhu yang lebih tinggi dan semua sambungan dingin ke suhu yang lebih rendah. Dengan begitu, tegangan pada setiap termokopel menjadi naik, yang memungkinkan untuk digunakan pada tegangan yang lebih tinggi. Dengan adanya suhu tetapan pada sambungan dingin, yang berguna untuk pengukuran di laboratorium, secara sederhana termokopel tidak mudah dipakai untuk kebanyakan indikasi sambungan lansung dan instrumen kontrol. Mereka menambahkan sambungan dingin tiruan ke sirkuit mereka yaitu peralatan lain yang sensitif terhadap suhu (seperti termistor atau dioda) untuk mengukur suhu sambungan input pada peralatan, dengan tujuan khusus untuk mengurangi gradiasi suhu di antara ujung-ujungnya. Di sini, tegangan yang berasal dari hubungan dingin yang diketahui dapat disimulasikan, dan koreksi yang baik dapat diaplikasikan. Hal ini dikenal dengan kompensasi hubungan dingin. Biasanya termokopel dihubungkan dengan alat indikasi oleh kawat yang disebut kabel ekstensi atau kompensasi. Tujuannya sudah jelas. Kabel ekstensi menggunakan kawat-kawat dengan jumlah yang sama dengan kondoktur yang dipakai pada Termokopel itu sendiri. Kabel-kabel ini lebih murah daripada kabel termokopel, walaupun tidak terlalu murah, dan biasanya diproduksi pada bentuk yang tepat untuk pengangkutan jarak jauh - umumnya sebagai kawat tertutup fleksibel atau kabel multi inti. Kabel-kabel ini biasanya memiliki spesifikasi untuk rentang suhu yang lebih besar dari kabel termokopel. Kabel ini direkomendasikan untuk keakuratan tinggi. Kabel kompensasi pada sisi lain, kurang presisi, tetapi murah. Mereka memakai perbedaan kecil, biasanya campuran material konduktor yang murah yang memiliki koefisien termoelektrik yang sama dengan termokopel (bekerja pada rentang suhu terbatas), dengan hasil yang tidak seakurat kabel ekstensi. Kombinasi ini menghasilkan output yang mirip dengan termokopel, tetapi operasi rentang suhu pada kabel kompensasi dibatasi untuk menjaga agar kesalahan yang diperoleh kecil. Kabel ekstensi atau kompensasi harus dipilih sesuai kebutuhan termokopel. Pemilihan ini menghasilkan tegangan yang proporsional terhadap beda suhu antara sambungan panas dan dingin, dan kutub harus dihubungkan dengan benar sehingga tegangan tambahan ditambahkan pada tegangan termokopel, menggantikan perbedaan suhu antara sambungan panas dan dingin.
Hubungan Tegangan dan Suhu
Hubungan antara perbedaan suhu dengan tegangan yang dihasilkan termokopel bukan merupakan fungsi linier melainkan fungsi interpolasi polinomia. Hubungan antara tegangan dan pengaruhnya terhadap suhu masing-masing titik pertemuan dua buah kawat adalah linear. Walaupun begitu, untuk perubahan suhu yang sangat kecil, tegangan pun akan terpengaruh secara linear, atau dirumuskan sebagai berikut : (National Instrument , Application Note 043)

Termokopel diberi tanda dengan hurup besar yang mengindikasikan komposisinya berdasar pada aturan American National Standard Institute (ANSI), seperti dibawah ini :
Type E : Chromel – Constantan
Type J : Iron – Constantan
Type K : Chromel – Alumel
Type T : Copper – Constantan
Type B : Platinum 6% Rhodium vs
Platinum 30% Rhodium
Type R : Platinum vs Platinum 13% Rhodium
Type S : Platinum vs Platinum 6% Rhodium


Untuk Termokopel tipe T saat ini sangat populer digunakan dalam pengukuran suhu, karena sifatnya lembam dan tahan terhadap oksidasi akibat perubahan suhu sampai 1500C. Jenis T ini juga sangat cocok untuk pengukuran dibawah nol derajat celcius dan tahan korosi dalam keadaan basah (lembab).

Kelebihan termokopel adalah waktu tanggap yang sangat cepat untuk kawat-kawat yang sangat tipis, yaitu kurang dari 0,1 detik dan sangat mudah untuk diperbaiki bila terjadi kerusakan.
Tipe-Tipe Termokopel
Tersedia beberapa jenis termokopel, tergantung aplikasi penggunaannya
1. Tipe K (Chromel (Ni-Cr alloy) / Alumel (Ni-Al alloy))
Termokopel untuk tujuan umum. Lebih murah. Tersedia untuk rentang suhu −200 °C hingga +1200 °C.
2. Tipe E (Chromel / Constantan (Cu-Ni alloy))
Tipe E memiliki output yang besar (68 µV/°C) membuatnya cocok digunakan pada temperatur rendah. Properti lainnya tipe E adalah tipe non magnetik.
3. Tipe J (Iron / Constantan)
Rentangnya terbatas (−40 hingga +750 °C) membuatnya kurang populer dibanding tipe K
Tipe J memiliki sensitivitas sekitar ~52 µV/°C
4. Tipe N (Nicrosil (Ni-Cr-Si alloy) / Nisil (Ni-Si alloy))
Stabil dan tahanan yang tinggi terhadap oksidasi membuat tipe N cocok untuk pengukuran suhu yang tinggi tanpa platinum. Dapat mengukur suhu di atas 1200 °C. Sensitifitasnya sekitar 39 µV/°C pada 900°C, sedikit di bawah tipe K. Tipe N merupakan perbaikan tipe K
Termokopel tipe B, R, dan S adalah termokopel logam mulia yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Mereka adalah termokopel yang paling stabil, tetapi karena sensitifitasnya rendah (sekitar 10 µV/°C) mereka biasanya hanya digunakan untuk mengukur temperatur tinggi (>300 °C).
5. Type B (Platinum-Rhodium/Pt-Rh)
Cocok mengukur suhu di atas 1800 °C. Tipe B memberi output yang sama pada suhu 0°C hingga 42°C sehingga tidak dapat dipakai di bawah suhu 50°C.
6. Type R (Platinum /Platinum with 7% Rhodium)
Cocok mengukur suhu di atas 1600 °C. sensitivitas rendah (10 µV/°C) dan biaya tinggi membuat mereka tidak cocok dipakai untuk tujuan umum.
7. Type S (Platinum /Platinum with 10% Rhodium)
Cocok mengukur suhu di atas 1600 °C. sensitivitas rendah (10 µV/°C) dan biaya tinggi membuat mereka tidak cocok dipakai untuk tujuan umum. Karena stabilitasnya yang tinggi Tipe S digunakan untuk standar pengukuran titik leleh emas (1064.43 °C).
8. Type T (Copper / Constantan)
Cocok untuk pengukuran antara −200 to 350 °C. Konduktor positif terbuat dari tembaga, dan yang negatif terbuat dari constantan. Sering dipakai sebagai alat pengukur alternatif sejak penelitian kawat tembaga. Type T memiliki sensitifitas ~43 µV/°C
Penggunaan Termokopel
Termokopel paling cocok digunakan untuk mengukur rentangan suhu yang luas, hingga 1800 K. Sebaliknya, kurang cocok untuk pengukuran dimana perbedaan suhu yang kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi, contohnya rentang suhu 0--100 °C dengan keakuratan 0.1 °C. Untuk aplikasi ini, Termistor dan RTD lebih cocok. Contoh Penggunaan Termokopel yang umum antara lain :
• Industri besi dan baja
• Pengaman pada alat-alat pemanas
• Untuk termopile sensor radiasi
• Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile.

Referensi:

• NBS Monograph 125 and Hoskins Manufacturing Company)

• www.wfunda.com/designstandards/sensors/thermocouples/thmeple_intro.cfm

• Cooper, W D. 1993. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran. Penerbit Erlangga. Jakarta

• Malvino, A.P. 1996. Prinsip-Prinsip Elektronik. Edisi Kedua. Penerbit Erlangga,Jakarta

• www.elektroindonesia.com/elektro/komp15a.html

Alat Ukur Besi Putar

Alat Ukur Besi Putar (Moving Iron Instrument)

Cara kerja :
Bila ada arus yang mengalir pada kumparan maka ruangan tersebut akan ada medan magnet yang mengakibatkan kedua besi lunak tersebut demagnetisasi dan bersifat sebagai magnet permanen. Pasangan besi lunak tersebut mempunyai sepasang kutub yang sama sehingga kutub -kutub yang sejenis akan tolak menolak dan besarnya penyimpangan terg antung dari besarnya arus yang lewat pada kumparan.
Konstruksi dari alat ukur ini terdiri dari kumparan tetap dan sepasang besi lunak mudah mengalami demagnetisasi, besi lunak tersebut ditempatkan dalam ruang antara kumparan tetap dimana besi lunak yang satu ditempatkan menempel dengan kumparan tetap sedang besi lunak yang lain berhubungan dengan sumbu as dari jarum penunjuk sehingga dapat berputar/bergerak bebas.
Alat ukur dengan besi putar bekerja berdasar pada arus yang akan diukur melalui kumparan yang tetap dan menyebabkan terjadinya medan magnit. Potongan besi ditempatkan dimedan magnit tersebut dan menerima gaya elektromagnetis. Alat ukur dari tipe besi putar ini adalah sederhana dan kuat dalam kontruksi, murah, serta dengan demikian mendapatkan penggunaan-penggunaan yang sangat besar, sebagai alat pengukur untuk arus dan tegangan pada frekuensi-frekuensi yang dipakai pada jaring-jaring yang terdapat di kota-kota. Suatu keuntungan lain bahwa alat pengukur ini dapat pula dibuat sebagai alat pengukur, yang mempunyai sudut yang sangat besar.
Prinsip kerja alat ukur besi putar ialah berdasarkan gaya elektromagnetik dimana gaya elektromagnetik yang timbul pada kumparan akan menolak / menarik logam ( besi lunak yang tidak termagnetisasi) dan selanjutnya akan menghasilkan torsi kerja.
Persamaan torsi alat ukur besi putar, misalkan arus yang melewati alat ukur, induktansi dan simpangan awal berturut-turut adalah I, L, dan 0. Kemudian arus bertambah dengan dI , induktansi bertambah sebesar dL, dan simpangan bertambah sebesar d0, maka didapat perubahan energi yang disimpan sebesar :

E = I. L dL + 1/2 I2 dL

Kerja mekanik : M = Td . d0


Untuk penggunaan alat pengukur dengan asas ini, hendaknya harus memperhatikan beberapa sifat, antara lain :
• Pemakaian daya cukup besar
• Mudah dipengaruhi oleh medan magnet dari luar
• Adanya pengaruh histeresis
• Untuk pengukuran kuat arus yang kecil diperlukan lilitan yang lebih banyak, akibatnya nilai tahanannya bertambah besar.
Oleh karena itu, alat ukur dengan asas ini dapat digunakan untuk mengukur arus searah maupun arus bolak-balik .
Prinsip suatu alat ukur jenis besi putar dibedakan dengan cara :
• Jenis tolak (repulsion type)
• Jenis gabungan tarik dan tolak (combined attraction and repulsion type)

Alat ukur volt dengan azas besi putar dibuat dengan menggabungkan kumparan – kumparan yang tetap tersebut dengan suatu tahanan seri. Kebanyakan dari pada alat -alat ukur dari tipe ini mempunyai harga-harga skala maksimum dari 15 sampai kira-kira 600 volt. Karakteristik yang penting dari alat –alat ukur dari tipe besi putar adalah sebagai berikut :
Pengaruh dari medan magnit luar
Karena suatu kumaparan yang tetap tidak dapat membangkitkan suatu medan magnet yang kuat, untuk mengelakkan ini, maka seluruh kumparan diletakkan dalam suatu kotak besi yang mempunyai fungsi sebagai suatu tameng magnit.
Pengaruh frekuensi
Dalam penggunaan sebagai suatu alat pengukur volt, maka bila frekuensi dari pada tegangannya adalah tinggi, maka perubahan dalam arus yang akan melalui kumparan putar adalah lebih penting dari pada pengaruh arus –arus putar. Perubahan dari pada arus ini terutama disebabkan oleh perubahan induktansi dari pada kumparan tersebut. Untuk jelasnya maka dimisalkan bahwa jaringan dari sirkuit alat ukur voltmeter dari suatu induktansi L dari kumparan tetap dan tahanan R dari pada tahanan seri.
Pengaruh dari histerisa magnitis
Dalam prinsipnya alat ukur dari tipe besi putar dapat digunakan untuk arus bolak balik maupun arus searah sesuai dengan alat ukur thermocouple. Akan tetapi untuk penggunaan arus searah, kesalahan-kesalahan akan terjadi yang disebabkan oleh karena kondisi-kondisi magnetisasi dari besi akan berbeda, disebabkan oleh adanya kerugian-kerugian histerisa dari besi.



.
Dikutip dari :
• Cooper,W,D. (1994). Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran. Jakarta. Erlangga.
• Gregory,B,A. (1977). An introduction to electrical instrumentation,New York, The Gresham Press Old Woking Surrey.
• Marappung, M. (1984). Alat-alat ukur listrik dan pengukuran listrik. Bandung : Armico.
• Staut, M, B,. (1960). Basic electrical measurements. Second Edition. USA: Prentice-Hall, Inc.
• Sapiie, S, (1994). Pengukuran dan ALAT-ALAT Ukur Listrik.Jakarta, Pradnya Paramita.
• Wasito, (1985). Teknik ukur dan peranti ukur elektronik, Jakarta : PT. Multi Media.
• www.sukarata.com/files/komp_elka.pdf

AKU BERTAHAN

Sedih…

Ku tahu kini perasaanmu…

kepadaku..


Sedih..

Saat engkau tak yakin kepadaku..

akan cintaku..


Jalan Berliku takkan membuatku..

Menyerah akan cinta kita..


Tatap mataku dan kau akan tahu..

semuanya yang kurasakan..


Aku bertahan karna ku yakin cintaku kepadamu..

sesering kau coba tuk mematikan hatiku..

takkan terjadi karna ku tahu kau hanya untukku..


aku bertahan ku akan tetap pada pendirianku

sekeras kau coba tuk membunuh cintaku..

dan aku tahu kau hanya untukku…


Tatap mataku dan kau akan tahu…

Semuanya yang kurasakan….


Aku bertahan karna ku yakin cintaku kepadamu..

sesering kau coba tuk mematikan hatiku..

takkan terjadi karna ku tahu kau hanya untukku..


Aku bertahan ku akan tetap pada pendirianku

sekeras kau coba tuk membunuh cintaku..

dan aku tahu kau hanya untukku…


Aku bertahan ku akan tetap pada pendirianku

sekeras kau coba tuk membunuh cintaku..

dan aku tahu kau hanya untukku…


Thanks to medali ( medalssoul@gmail.com ) for submit this song lyric to mp3sgratis.net



Koleksi Rio Febrian yang lain.
Download mp3 & lirik lagu Rio Febrian Aku Bertahan
Free Download MP3

Serpong (2/5/2009); “ BATAN buktikan nuklir untuk kesejahteraan melalui pertanian dan peternakan”, demikian menurut Menristek Kusmayanto Kadiman disela sambutannya saat membuka acara Peluncuran WiMax didepan forum komunikasi bloggers dan mailisters Sabtu (2/5/2009) di Gedung Graha Whidya Bhakti Puspiptek Serpong, Tangerang, Banten. Menurut KK nuklir di Indonesia murni untuk tujuan damai dan kesejahteraan masyarakat, nuklir tidak hanya untuk senjata dan identik dengan bom. Menristek juga mempersilakan para bloggers dan mailisters untuk mengunjungi stand pameran BATAN untuk melihat langsung beras hasil iradiasi.
Keikutsertaan BATAN dalam pameran yang diselenggarakan bersamaan dengan peluncuran WiMax bertujuan untuk mendiseminasikan hasil litbang BATAN terutama aplikasi iptek nuklir di bidang pertanian dan peternakan seperti varietas unggul padi, kedelai serta Suplemen Pakan Multinutrient (SPM) dan Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB) yang lebih akrab disebut permen sapi (suplemen untuk mempercepat pertumbuhan ternak ruminansia red.) kepada para blogger dan mailisters.


Kepala PDIN-BATAN Dr. Syahril berharap di forum ini BATAN dan para bloggers dan mailisters mampu bersinergi positif untuk mendiseminasikan iptek nuklir berbasis web. Selain itu Syahril juga berharap BATAN mampu menyerap dan berbagi informasi dengan para bloggers bagaimana caranya mengembangkan web dengan baik.

Para bloggers terlihat cukup antusias saat mengunjungi stand pameran BATAN, terlihat dari beras varietas Diah Suci yang terjual separuh dari persediaan yang dibawa.

Salah seorang pengunjung Rubaya T mengatakan dirinya tertarik untuk menggunakan SPM dan UMMB untuk peternakannya yang berada di daerah Sumedang Jawa Barat, sementara itu Dr. Ning dari Pusarpedal mengaku ingin mencoba beras hasil irradiasi dan ingin mensosialisasikan hasil litbang BATAN ini ke lingkungan kantornya. Selain pameran, rangkaian acara juga diramaikan dengan kunjungan ke kebun botani Puspiptek yang memuat koleksi berbagai pohon dari seluruh propinsi di Indonesia. (eph)

Modal Dasar PLTN Sudah Dikuasai


Guna mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Semenanjung Muria Jawa Tengah 2016 maka dibuatlah 3 unit reaktor riset, yang salah satunya adalah Reaktor RSG-GAS di Serpong. Dua kegiatan utama dalam Reaktor RSG-GAS tersebut adalah Manajemen Teras dan Fisika Reaktor.

Di balik kesuksesan dua kegiatan utama tersebut ada sosok Surian Pinem, yang hari ini (20/4) dikukuhkan menjadi Profesor Riset Bidang Fisika Reaktor Nukir bersama 2 peneliti Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di Gedung BATAN, Jakarta (20/4).

"Optimasi reaktor RSG-GAS, merupakan modal dasar untuk menuju pada pemahaman dan penguasaan teknologi desain dan keselamatan teras reaktor PLTN pertama di Indonesia," kata Surian saat orasi ilmiahnya yang berjudul Litbang Manajemen Teras dan Fisika Reaktor RSG-GAS untuk Mendukung PLTN Pertama di Indonesia.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tujuan manajemen teras adalah membentuk konfigurasi teras berikutnya yang aman dan mewakili tujuan desain, seperti reaktifitas lebih yang cukup untuk satu siklus operasi. Sedangkan kegiatan litbang fisika reaktor meliputi faktor perlipatan efektif, nilai reaktifitas, batang kendali, fluks dan spektrum neutron, dan parameter kinetik.

"Dengan demikian, perhitungan fisika reaktor dan manajemen teras memegang peranan yang sangat penting dalam pengoperasian reaktor nuklir yang aman dan handal. Keduanya bisa dikatakan jiwa dari keselamatan teras reaktor nuklir," kata Surian.

Dengan pengukuhan ini Surian yang menjadi orang 261 dalam Komunitas Peneliti Nasional dan Profesor Peneliti ke-39 di BATAN. Dua peneliti BATAN lain yang juga dikukuhkan sebagai Profesor Riset adalah Sugiarto Danu di bidang Polimerisasi sebagai orang ke-260 dan 38 dan Sigit untuk Bidang Teknik Kimia urutan ke-262 dan 40. Mereka dikukuhkan oleh Kepala LIPI selaku Ketua Majelis Pengukuhan Profesor Riset Umar Anggoro Jeni.

Indonesia Membangun PLTN. Mungkinkah?

Guna mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Semenanjung Muria Jawa Tengah 2016 maka dibuatlah 3 unit reaktor riset, yang salah satunya adalah Reaktor RSG-GAS di Serpong. Dua kegiatan utama dalam Reaktor RSG-GAS tersebut adalah Manajemen Teras dan Fisika Reaktor.

Di balik kesuksesan dua kegiatan utama tersebut ada sosok Surian Pinem, yang hari ini (20/4) dikukuhkan menjadi Profesor Riset Bidang Fisika Reaktor Nukir bersama 2 peneliti Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di Gedung BATAN, Jakarta (20/4).

"Optimasi reaktor RSG-GAS, merupakan modal dasar untuk menuju pada pemahaman dan penguasaan teknologi desain dan keselamatan teras reaktor PLTN pertama di Indonesia," kata Surian saat orasi ilmiahnya yang berjudul Litbang Manajemen Teras dan Fisika Reaktor RSG-GAS untuk Mendukung PLTN Pertama di Indonesia.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tujuan manajemen teras adalah membentuk konfigurasi teras berikutnya yang aman dan mewakili tujuan desain, seperti reaktifitas lebih yang cukup untuk satu siklus operasi. Sedangkan kegiatan litbang fisika reaktor meliputi faktor perlipatan efektif, nilai reaktifitas, batang kendali, fluks dan spektrum neutron, dan parameter kinetik.

"Dengan demikian, perhitungan fisika reaktor dan manajemen teras memegang peranan yang sangat penting dalam pengoperasian reaktor nuklir yang aman dan handal. Keduanya bisa dikatakan jiwa dari keselamatan teras reaktor nuklir," kata Surian.

Dengan pengukuhan ini Surian yang menjadi orang 261 dalam Komunitas Peneliti Nasional dan Profesor Peneliti ke-39 di BATAN. Dua peneliti BATAN lain yang juga dikukuhkan sebagai Profesor Riset adalah Sugiarto Danu di bidang Polimerisasi sebagai orang ke-260 dan 38 dan Sigit untuk Bidang Teknik Kimia urutan ke-262 dan 40. Mereka dikukuhkan oleh Kepala LIPI selaku Ketua Majelis Pengukuhan Profesor Riset Umar Anggoro Jeni.

PLTN UNTUK INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA ASEAN


INDONESIA menyatakan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Demikian dipaparkan pada Technical Working Group on the Establishment of Nuclear Power Plants (TWGENPP) ASEAN di Jakarta (27/08).

Pada forum yang dihadiri perwakilan delapan Negara ASEAN kecuali Kamboja dan Myanmar tersebut, masing-masing negara memaparkan rencana nasionalnya mengenai PLTN.
PLTN merupakan langkah untuk meminimalisasi ketergantungan Indonesia terhadap minyak yang semakin mahal dan batubara yang berdampak pada lingkungan dan pemanasan global. Disampaikan Deputi Menristek bidang Dinamika Masyarakat, Prof Dr Carunia Firdausy.

Sementara itu bagi Malaysia, Mohd Amin Sharifuldin Saleh mengatakan, nuklir bukan pilihan, namun semakin menarik untuk mulai dipikirkan.

Nonilo A Pena dari Filipina mengatakan, Filipina sudah memiliki rencana pengembangan PLTN sama seperti Indonesia sejak 1950-an. Namun terpaksa batal karena faktor-faktor politik.

Bagaimana untuk Singapura? Dr Vincent SOH mengatakan, Singapura hanya negara kecil, belum membutuhkan PLTN.***

(dari Antara dan berbagai sumber)

Masih Mencintaimu

Salah kuputuskan cintamu
Kusesali itu...
Ku pergi meninggalkan dirimu
Kini ku merindukanmu

Sayangku, maafkanlah diriku
Ku tau ku salah menyakitimu
Sayang terimalah aku lagi
Ku masih mencintaimu

Aku memang tak sempurna
Kusadari itu...
Ampuni semua kebodohanku
Ku tak bisa hidup tanpamu